Breaking News
Loading...

Recent Post

Jumat, 31 Januari 2014
Selamat Datang di Sokobanah Tengah

Selamat Datang di Sokobanah Tengah


Madura adalah salah satu pulau yang ada di Indonesia yang masih kental akan adat-istiadat dan kebudayaan yang berorentasi pada agama Islam. Madura yang terdiri dari empat kabupaten dimulai dari ujung paling barat yaitu Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep. Setiap kabupaten memiliki ciri khas dan kebudayan yang unik yang masih di pelihara dan di pegang teguh oleh masyarakat Madura itu sendiri.

Di Kabupaten Sampang terdapat sebuah desa yang terletak di Kecamatan Sokobanah. Sebuah desa yang berada di atas perbukitan, yaitu Desa Sokobanah Tengah. Desa Sokobanah Tengah merupakan desa yang berada di antara Desa Sokobanah Daya dan Sokobanah Laok.

Selamat datang. Selamat datang di Desa Sokobanah Tengah.



Kamis, 30 Januari 2014
Sosial Ekonomi

Sosial Ekonomi



Kondisi sosial ekonomi masyarakat desa merepresentasikan keadaan ekonomi masyarakat tersebut. Karakteristik masyarakat desa mencerminkan interaksi masyarakat yang ramah dan sopan. Masyarakat desa Sokobanah Tengah rata – rata berpencaharian bertani. Berikut rincian kondisi sosial ekonomi masyarakat desa Sokobanah Tengah:

Pekerjaan
Pada umumnya pekerjaan mayoritas penduduk desa Sokobanah Tengah, adalah petani, peternak dapat kita temui juga pedagang sebanyak 10% dan 5% menjadi pegawai. Seperti pada kebiasaan masyarakat Madura yang tinggi jiwa petualangnya, di desa Sokobanah Tengah, pun banyak sekali penduduk yang mengadu nasib di luar Negeri yaitu Malaysia.
Di desa Sokobanah Tengah, ada juga terdapat beberapa peternakan ayam dan sapi yang masih perlu dikembangan lebih luas lagi, karena setiap petani, pasti memiliki ternak sapi. Ketingkat yang lebih tinggi dan maju karena kalau hanya menunggu hasil dari perternakan itu akan lama menunggu. Mungkin bisa membuat kerja sampingan lagi ataupun yang lain. Jadi tidak hanya berternak sapi dan ayam.

Status Sosial Ekonomi Pendidikan
Di desa Sokobanah Tengah, kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan formal sangatlah tinggi dimana banyak kita jumpai fasilitas pendidikan yang memadai di desa ini. Tidak hanya itu kolaborasi antara pendidikan formal dan pendidikan agama  pun banyak ditemukan di sini, seperti banyaknya sekolah dengan latar belakang pendidikan agama, yaitu:
1.   TK yaitu sebanyak 1
2.   SD yaitu sebanyak 7
3.   MI yaitu sebanyak 14
4.   MA yaitu sebanyak 1
Latar belakang pendidikan warganya pun sudah banyak yang menyandang gelar sarjana dan beberapa persen lulusan SMA. Dengan mata pencaharian yang beragam, rata-rata pendapatan penduduk desa Sokobanah Tengah, yaitu ± Rp. 400.000 – Rp. 2.500.000 per bulan. Karena masih adanya penduduk yang tradisional, tingkat buta aksara di desa ini masih banyak dan didominasi oleh penduduk usia lanjut.

Opinion Leader
Adat istiadat, serta nuansa agama islam yang kental sangat dirasakan sekali ketika kami menginjakkan kaki pertama kali di desa Sokobanah Tengah. Banyaknya lalu lalang para pemuda-pemudi yang sopan dan rapi serta selalu mengadakan kegiatan pengajian yang rutin dan para pemuda-pemudanya itu lulusan dari pondok pesantren.
Adapun pola opini masyarakat desa Sokobanah Tengah dibentuk dari informasi-informasi yang didapat lewat para tokoh masyarakat yakni kyai dan dari turunan.
Tokoh Nasionalisme dan turunan adalah individu yang memiliki pengaruh besar dalam menentukan arah opini publik terhadap suatu isu/ gejala. Sosok pemimpin yang sudah baik sangat di segani dalam masyarakat Sokobanah Tengah karena pemimpin yang sudah baik adalah pemimpin yang sudah bisa mengayomi dan mensejahterakan seluruh masyarakatnya. Adapun tokoh kyai yang paling disegani tetapi karena dari tahun-tahun sebelumnya leader di desa ini sudah turun temurun sampai sekarang.Adat istiadat, serta nuansa agama islam yang kental sangat dirasakan sekali ketika kami menginjakkan kaki pertama kali di desa Sokobanah Tengah. Banyaknya lalu lalang para pemuda-pemudi yang sopan dan rapi serta selalu mengadakan kegiatan pengajian yang rutin dan para pemuda-pemudanya itu lulusan dari pondok pesantren.

Potensi Konflik
Karena sangat besar sekali peran keturunan dan kyai dalam segala aspek kehidupan di desa Sokobanah Tengah ini, potensi untuk terjadinya konflik besar dapat dikatakan tidak pernah terjadi. Sistem kekeluargaan yang terjalin erat serta kearifan dan bijaksananya antara keturunan dari seseorang yang telah menjadi pemimpin yang baik dan kyai yang ada di desa Sokobanah Tengah dapat meredam dan mencegah segala konflik serta selalu mewaspadai konflik laten, meskipun menurut kepala desa pasti ada konflik dan akan segera mereda dengan sendirinya.
Senin, 27 Januari 2014
Posdaya "SEKAR ARUM"

Posdaya "SEKAR ARUM"


SUSUNAN PENGURUS POSDAYA “SEKAR ARUM”
DESA SOKOBANAH TENGAH, KECAMATAN SOKOBANAH
KABUPATEN SAMPANG
                                                                     
Penanggung Jawab        : RIZAL ANDIANSYAH ( Kepala Desa Sokobanah  Tengah )
Ketua Umum                : MOH. KASIHUDIN
Sekretaris Umum          : TUFFAT ARIP      
Bendahara Umum         : RIKA ARINTA SARI

Posdaya Sekar Arum

BIDANG PERTANIAN DAN KEWIRAUSAHAAN

KETUA                      : MOH. KASIHUDDIN
SEKRETARIS            : SUKARDI
BENDAHARA           : RIKA ARINTASARI

ANGGOTA
SAHID
KASAMADI
JUHARI
TUFAT ARIF
P.ROSIDAH
SURAHNO
SIHAR
MUKARRAH
MOH.SUKLUR
P.NAROM
SAJID
GAYATRI
NIKRI
P.NARUKI
H.NOR
BAMBANG MINTARSO
P.SIDAH
SUKUR
MONASIP
YAYAN
SUBADIUN
RUDI
H.NURUDDIN
H.NUR

BIDANG PERTERNAKAN

KETUA                      : ANTON
WAKIL KETUA        : SURATNO
SEKRETARIS           : SUKIRMANTO
BENDAHARA          : MARYAMAH

ANGGOTA YANG LAIN
USMAN HADI
TRIYAMI
MIYATI
SAHRIYA


BIDANG KEBERSIHAN ATAU LINGKUNGAN

KETUA                      : KUSAMADI
WAKIL KETUA        : SABUDIN
SEKRETARIS           : AGUS VIRGIANTARA
BENDAHARA          : ANITA

ANGGOTA
SAMAD
USTAD SHOLEH
USTAD SATRAWI



BIDANG KESEHATAN / POSYANDU

KETUA                      : SUDARTI, S.ST
WAKIL KETUA I     : SISKA
WAKIL KETUA II    : UMI

ANGGOTA

RIKA
IKROMAH
PAK NAROM
DELLA
MAHTUM
ENI
H. NURUDIN
DEWI
MILA
PAK SAMHERI
ELIMAYAH
H. AZIZ
ASMIANGSUN
TOHIR

Sabtu, 18 Januari 2014
Profil Anggota

Profil Anggota



Nama                           : Yonif Armada Yulfian
N.I.M                          : 10.02.111.00090
Jurusan/Fakultas          : Manajemen / Ekonomi dan Bisnis

Nama                           : Noer Istiqomah Refina
N.I.M                          : 10.05.111.00077
Jurusan/Fakultas          : Sastra Inggris / Fisib

Nama                           : Sawi
N.I.M                          : 10.05.211.00014
Jurusan/Fakultas          : Sosiologi/ FISIB

Nama                           : Ega Diva Harwiyanti
N.I.M                          : 09.01.111.00033
Jurusan/Fakultas          : Ilmu Hukum / Hukum

Nama                           : Helmi Faqih
N.I.M                          : 10.01.111.00131
Jurusan/Fakultas          : Ilmu Hukum / Hukum

Nama                           : Mawardi
N.I.M                          : 10.03.111.00026
Jurusan/Fakultas          : Agroekoteknologi / Pertanian

Nama                           : Syaiful Anwar
N.I.M                          : 10.02.111.00009
Jurusan/Fakultas          : Manajemen / Ekonomi Dan Bisnis

Nama                           : Ranita Norma Hidayah
N.I.M                          : 10.02.211.00003
Jurusan/Fakultas          : Akuntansi / Ekonomi Dan Bisnis

Nama                           : Iradatul Izzaty
N.I.M                          : 09.04.111.00059
Jurusan/Fakultas          : Teknik Informatika / Teknik

Nama                           : M. Mukhlis
N.I.M                          : 10.05.411.00013
Jurusan/Fakultas          : Psikologi / Fisib

Nama                           : Mochammad Aminurrosyid
N.I.M                          : 10.04.111.00021
Jurusan/Fakultas          : Teknik Informatika / Teknik

Nama                           : M. Masfuf Ubaidillah
N.I.M                          : 10.04.211.00080
Jurusan/Fakultas          : Teknik Industri / Teknik

Nama                           : Rizkiyah
N.I.M                          : 10.05.111.00051
Jurusan/Fakultas          : Satra Inggris / Fisib

Nama                           : Ayu Alvionita
N.I.M                          : 10.05.211.00046
Jurusan/Fakultas          : Sosiologi / Fisib

Nama                           : Dharma Yulianto Sentosa
N.I.M                          : 08.02.311.00012
Jurusan/Fakultas          : Ekonomi Pembangunan / Ekonomi dan Bisnis

Nama                           : Molyanto
N.I.M                          : 10.02.311.00082
Jurusan/Fakultas          : Ekonomi Pembangunan / Ekonomi dan Bisnis

Nama                           : RP M. Nurul Muttaqin
N.I.M                          : 10.02.111.00082
Jurusan/Fakultas           : Manajemen / Ekonomi dan Bisnis

Nama                           : Agus Prasetyo
N.I.M                          : 10.03.211.00038
Jurusan/Fakultas          : Agribisnis
Kegiatan-Kegiatan KKN Kel 8

Kegiatan-Kegiatan KKN Kel 8


Dalam kegiatan KKN semester gasal tahun 2014 di Desa Sokobanah Tengah Kecamatan Sokobanah Kabupaten Sampang, ada beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan yang terdiri dari program utama dan program pendukung.
a) Program Utama
-          Pelatihan industri kreatif rumah tangga
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkatkan kreativitas masyarakat yang berisi tentang pelatihan – pelatihan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat tentang pengolahan hasil pertanian.
b)Program Pendukung
1.      FGD
Kegiatan ini dilakukan untuk melakukan diskusi dengan aparat desa serta masyarakat tentang program-program yang nantinya akan dilaksanakan di desa Sokobanah Tengah. Sehingga dalam proses pelaksanaannya dapat dilaksanakan dengan lancar karena adanya dukungan dari masyarakat yang ada di desa tersebut..
2.      Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos
Kegiatan ini dilakukan khususnya untuk sebagian masyarakat yang bermata pencaharian sebagai petanidi Desa Sokobanah Tengah dapat memanfaatkan limbah untuk membuat pupuk, serta mengetahui bagaimana cara yang benar dan tepat untuk membuat pupuk sehingga dapat meningkatkan kualitas bagi hasil pertanian.
3.      Gotong Royong
Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kebersihan lingkungan di Desa Sokobanah Tengah serta partisipasi dari masyarakat desa dapat menciptakan rasa semangat kebersamaan.Kegiatan ini dilakukan dengan membersihkan tempat – tempat umum di desa Sokobanah Tengah.


4.      Penyuluhan Bahaya Narkoba
Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mensosialisasikan pada masyarakat tentang Undang-undang Desa. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengundang Aparatur dan Masyarakat Sokobanah tengah. Bekerja sama dengan PEMKAB Sampang.
5.      Imunisasi
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan fungsi serta manfaat dalam hal untuk melindungi bayi yang kadar imunitas tubuhnya masih sangat rentan dari penyakit. Sehingga dapat meningkatkan kekebalan dan kesehatan pada balita. Kegiatan ini dilakukan dengan cara bekerja dengan puskesmas terdekat.
6.      Perlombaan
Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan potensi anak terutama di bidang kreatifitas dan mengembangkan diri anak lewat menggambar dan mewarnai.Baik menggambar maupun mewarnai merupakan pendorong kreativitas serta begitu besar manfaatnya bagi perkembangan seorang anak.
7.      Pelatihan computer
Kegiatan ini dilakukan untuk memperkenalkan, memberikan pengetahuan dalam menggunakan komputer. Kegiatan ini dilakukan dengan cara melakukan pelatihan rutin 2 kali dalam seminggu.
8.      English Course
Kegiatan ini dilakukan untuk mengembangkan kemampuan dalam berbahasa inggris.Bahasa inggris memiliki peran penting dalam pengembangan sumber daya manusia agar mampu bersaing di dunia global.Kegiatan ini dilakukan dengan cara melakukan pelatihan di balai desa pada anak SD dan SMP.
9.      Fun Futsal
Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatakan kekompakan dan menciptakan kebersamaan antar pemuda di Desa Sokobanah Tengah. Kegiatan ini diharapkan bekerja sama dengan Karang Taruna.
10.  Perpisahan
Kegiatan ini dilakukan untuk menutup seluruh rangkaian acara program yang telah dilaksanakan.
10.  Mengajar SD, TK
Kegiatan ini dilakukan untuk mencerdaskan generasi Bangsa. Kegiatan ini dilakukan dengan caramembantu program belajar mengajar, sehingga meningkatkan minat belajar bagi siswa-siswa.
Jumat, 17 Januari 2014
Struktur Organisasi KKN Kelompok 8

Struktur Organisasi KKN Kelompok 8



Pelindung                    : Rektor Universitas Trunojoyo
Pembina                      : Pembantu Rektor I
Penanggung jawab      : H. Mohamad Djasuli, SE, M.SI., QIA
DPL                            : Yudho Bawono S. Psi., M. Psi.
Kepala Desa                : Rizal Andiansyah
Koordinator Desa       : Yonif Armada Yulfian
Sekretaris                    : R.P. Moh Nurul Muttaqin
Bendahara                   : Noer Istiqomah Refina
Departemen Sosial      : Sawi
                                    Ega Diva Harwiyanti
                                    Muhammad Mukhlis
                                    Ranita Norma Hidayah
Depertemen Kepemudaan    : Molyanto
                                              Helmi Faqih     
                                             Ayu Alvionita
Depertemen Pertanian   : Agus Prasetyo
                                      Syaiful Anwar
                                      Mawardi
                                      Dharma Yulianto Sentosa
Depertemen Pendidikan    : Rizkiyah
                                          Iradatul Izzaty
                                          M. Masfuf Ubaidhillah
                                          Mochammad Aminurrosyid
Minggu, 12 Januari 2014
Sejarah Desa

Sejarah Desa

Rumah Kepala Desa

Asal usul nama Sokobanah punya cerita sebagai berikut : leluhur kita bernama Pangeran Romo (Pangeran Tjokro Negoro ke-II) beliau manjadi raja atau adipati Sumenep tahun 1700 M-1702 M dan kawin dengan R.Ay. Gumbrek.  Pangeran Romo adalah putra dari Pangeran Gatot kotjo (Adikoro ke-I) Pamekasan. Ibunya bernama R. Ay  Otok . Pangeran Romo tjokro negoro ke II berputar sbb :
1. R.Ay Ratnadi ( R. Tumenggung wiro menggolo ) yaitu Ratu di Sumenep tahun 1705-1707 SM.
2. R. Ahmad (Pangeran jimat atau tjokro Negoro ke III) memerintah di Sumenep  pada tahun  1707-1730 SM. 3. R.Ay Rasmana  ( Ratu tumenggung Tirtonegoro) yang kawin dengan Bindara saut (R. Tumenggung Tirtonegoro) yang memerintah di Sumenep  pada tahun 1737-1762 M sedang  R. Ay Ratnadi  kawin dengan pangeran Purwonegoro (R.tumenggung Wiro menggolo) memerintah tahun1705-1707 dan mempunyai putra dan putri 11 orang.

Pada waktu pemerintahan Bindara Saut (R.Tumenggung  Tirtonegoro) tahun 1737M yang beristri R.Ay Rasmana (Potre koneng) timbul perselisihan sesama famili atau keluarga di Sumenep yang disebabkan Bindara Saut dianggap sebagai rakyat biasa, sehingga para bangsawan banyak yang tidak setuju, hal itu mengakibatkan banyak bangsawan Sumenep tersebut  berpindah (eksodus) keluar dari Sumenep, ada yang ke Pamekasan , ada yang ke Sampang dan ada pula yang ke Bangkalan, serta ada yang ke Besuki, Pasuruan dan Probolinggo . Pada masa bindara  Saut di angkat menjadi tumenggung di  Sumenep  pangeran Purwonegoro ke II  putra dari Pangeran Purwonegoro ke I selaku patih tidak setuju dan beliau akan (hampir) membunuhnya dengan pedang, ini dibuktikan dengan bekas sabetan pedangnya yang masih ada di Pendopo Asta Tinggi Sumenep hingga sekarang  dan leluhur kita dari yang 11 orang tersebut  7 orang terpisah, sedangkan yang pindah ke Sokobanah  hanya 4 orang  dan berubah nama  atau gelar dari nama aslinya yaitu :
1. Djaga satra (Bujuk mongging I)
2. Djaga Satro (Bujuk Mongging  Ke II)
3. Djaga sraba (Bujuk Kenanga Batu ampar Sampang)
4. Djaga Astra (Djujuk  labang R. Ario Djaga Astra).

            Menurut dawuh dari leluhur atau mbah atau kakek  R. Astro yudha,  Djujuk kita lazim dipanggil  Djujuk Labang . Panggilan tersebut berdasar atas jabatan yaitu  Labang (pintu gerbang) menurut keterangan sesepuh kita.  Sokobanah termasuk dibawah panembahan  Bangkalan yang berada  diperbatasan  antara  Bangkalan dan pamekasan. Pada waktu itu sebagian rakyat yang tidak menyetujui  pada pemerintahan Bangkalan, kemudian mereka menimbulkan kerusuhan-kerusuhan disana sini antar rakyat yang pro dan anti panembahan Bangkalan.  Pembunuhan, pencurian dan bajak laut  merajalela sehingga keadaan tidak aman. Pelopor kerusuhan-kerusuhan tersebut  tak lain adalah Djujuk kita bersaudara (4 orang) yang terkenal dan termasyur  di antar 4 bersaudara.  Djujuk kita tersebut bernama Sagatra  yang mempunyai 3 saudara yang kesemuanya laki-laki  seperti tersebut diatas.

            Berhubung keadaan di sukosodho terus menerus tidak aman bahkan semakin parah, akhirnya oleh  panembahan Bangkalan diadakan penjagaan  yang terdiri dari pasukan/prajurit (Pajinaman) dan semua penjaga yang ada di Sokobanah, akhirnya membahu dan mendengar bahwa kepala dari  kerusuhan tersebut  adalah Djaga sagatra  (Djaga Satra bersaudara)  sedangkan prajurit  penjaga keamanan dibawah pimpinan seorang tumenggung  bersama-sama rakyat yang pro padanya serentak mengadakan penangkapan terhadapnya.  Tetapi  malang nasib mereka karena perlawanan dari Sagatra Cs  yang amat seru  dan sengit, sehingga diantara prajurit-prajurit  dan rakyat banyak yang menemui ajal, luka berat  sedangkan yang lain melarikan diri.  Jenasah dari pihak lawan maupun kawannya oleh Djujuk Sagatra  Cs ditumpuk disebelah utara rumah yang ditempati Camat (Tugu Pahlawan) yaitu rumah R.Astro Judho disana ada sebidang tanah yang dinamai Palo batang yang terletak disebelah barat pemakaman Buk Pandan.  Tak lama dari kejadian tersebut dengan diam-diam tiba-tiba Djujuk Sagatra  dan Sagatro (Djaga Sagatro) ditangkap oleh prajurit  yang datang secara sembunyi-sembunyi kemudian ditawan ke Bangkalan.

            Sedangkan saudaranya yaitu Sraba (Djaga Sabra) melarikan diri keselatan dan menurut para sepuh, beliau menuju Batu ampar, Omben Sampang yaitu yang terkenal dengan Bujuk Kenanga.  Justru karena itulah menurut keterangan mbah atau kakek  kita ada pesan dari para sesepuh, jika ada diantara keturunan Djujuk berselisih dengan orang omben batu ampar jangan dilayani  kuwatir mereka masih keturunannya.  Sedangkan saudaranya yang termuda ( R.Ario Djaga  Astra) bersembunyi di Sokobanah.  Akhirnya saudaranya yang termuda dan famili-famili yang lainnya ingin sekali mendengar duduk perkara kedua saudaranya yang ditawan oleh panembahan Bangkalan.  Dan kurang lebih 4 bulan dari tertawannya Djaga Satra dan Djaga Satro maka saudaranya yang termuda (Djaga Astra) bersama dengan familinya pergi ke Bangkalan naik perahu.  Sesudah tiba di Bangkalan, kampung Bandaran mereka mendengar bahwa dua tawanan yang dari Sokobanah dijatuhi  hukuman rajam sampai mati.

            Menurut orang yang memberi kabar itu, setelah tawanan tersebut  menderita kesakitan akhirnya mereka berdua minta kepada para perajam yaitu saudara tertua (Djaga Satra) minta ditikam dibawah pelernya (kemaluannya) sedang saudara yang satunya (Djaga Satro) minta ditikam dibawah ketiaknya  hingga meninggal.  Jadi kelemahan Djaga Satra dan Djaga Satro adalah seperti tersebut diatas.  Setelah mendengar yang demikian itu, saudara termuda (Djaga Astra) mempunyai pendapat untuk menghadap panembahan guna mohon ijin agar jenasah  dibawa ke Sokobanah.  Permintaan tersebut oleh panembahan diijinkan  dan untuk membongkar jenasah saudara-saudaranya tersebut beliau diantar oleh hulubalang ketempat pekuburannya di maladjah.  Pada waktu penggalian orang-orang turut meyakinkan dan menyaksikan kagum, sebab jenasah kedua tawanan Djaga satra  dan Djaga Satro tersebut, walaupun mereka sudah dikubur lebih dari 5 bulan, jasadnya masih utuh dan tidak membusuk, kemudian setelah itu diangkat keperahu yang sudah disediakan. Dan sesampainya di Sokobanah semua rakyat menyambut dan jenasah-jenasah tersebut dikubur kembali kepekuburan mongging yang terkenal dengan sebutan Bujuk Mongging.  Akhirnya dawuh para sepuh kita bersaudara, saudara Sagatra yang termuda yang kita sebut dengan Djujuk Labang oleh panembahan Bangkalan diangkat menjadi kepala Jawatan Labang (pintu gerbang) didaerah Sokobanah dan daerah bagian atau kekuasannya ada dikecamatan Sokobanah sekarang hingga kedesa Paleh  Ketapang.

            Pangkat labang pada zaman panembahan berat sekali karena tanggung jawabnya disegala bidang, baik keamanannya maupun  perekonomiannya  dan tempat tinggal Djujuk labang tepat disebelah timur pemakaman Batu Tampe. Dan menurut keterangan para sepuh, tepat didepan rumah Djujuk Labang  diberi pintu gerbang sebagai tanda  rumah jawatan labang. Pintu (Labang) tersebut ada yang menjaga baik siang maupun malam, bila malam pintu gerbang tersebut ditutup dan berarti siapapun jika malam tidak diperkenankan berjalan terus dan harus menunggu hingga siang hari.  Djujuk labang (R. Ario Djaga Astro) berputra tiga orang  yaitu :
1. Madin(R. Ario Djaga Judho)
2. Nyai Bira yang kawin dengan Sayyid  Abdurrahman dan
3. Nyai Bella yaitu orang tua dari pak Misari kampung balanan desa Bira Timur dan mempunyai anak Buk Tahal.

            Setelah R.Ario Djaga Astra tersebut diangkat oleh panembahan Tjokroningrat ke V Bangkalan tahun 1747 M sebagai kepala jawatan labang, yaitu pintu gerbang perbatasan kraton Bangkalan dan Sumenep. Sebagai hadiah pada beliau kerena bisa mengamankan pemberontakan yang ada di desa Suko sodo, atas jasa djujuk kita (R, Djaga Astra) itulah maka daerah tersebut diberi nama Soka Ba”nah (Suka kamu) dan oleh Djujuk kita kekuasan tanah pemberian ini diberi nama Soka banah  yang sekarang menjadi nama kecamatan Sokabanah. Karena wilayah Sokobanah sangat luas maka yang posisinya berada ditengah selanjutnya diberi nama Sokobanah Tengah.

            Nama – nama Kepala Desa yang pernah menjabat di desa Sokobanah Tengah ini adalah sebagai berikut :

NO
NAMA KEPALA DESA
TAHUN
KETERANGAN
1
Rizal Andiansyah
2008 - 2014

2
M. Kasihuddin
1990 – 2008

3
Biarto
1975 – 1990

4
Masrukin M. Joyo Astro
1940

5
R. Mohammad
1905



Copyright © 2012 Desa Sokobanah Tengah All Right Reserved
Designed by CBTblogger